Menyatukan musik barat warisan musisi
legenda The Beatles dan musik khas Indonesia angklung merupakan sebuah konsep
acara yang layak mendapat acungan jempol. Konsep pertunjukan tersebut berhasil
direalisasikan oleh Big Bamboo Organizer. Mengusung tema acara Angklung Night
Tribute To The Beatles, acara tersebut diselenggarakan selama 2 hari
berturut-turut pada 7-8 September 2012 di Saung Angklung Udjo, Bandung.
Mendekati pukul 7 malam penonton yang
telah hadir ke lokasi acara segera memasuki area pendopo Saung Angklung Udjo
yang berkapasitas 500 orang. Tepat pukul 7 acara dimulai dengan penampilan
sebuah band bernama Bitelan. Penampilan Bitelan sebagai band pembuka berhasil
menghangatkan suasana dengan dibawakannya lagu The Beatles seperti If I Feel dan Lucy in The Sky With Diamonds. Seluruh penonton yang hadir bersorak
dan memberikan tepuk tangan yang meriah. Pengisi acara selanjutnya yang turut
memainkan lagu-lagu andalan The Beatles adalah Omen Ranger, seorang gitaris. Ia
memainkan lagu And I Love Her dan Eleanor Rigby dengan sangat memukau dan
mengundang decak kagum penonton yang terdiri dari berbagai usia mulai dari
anak-anak sampai orang tua. Saat ia memainkan lagu-lagu The Beatles dengan
gitar nya, seluruh penonton yang hadir tak segan untuk bernyanyi mengiringi
permainan gitar akustiknya. Tak ada yang mampu membantah kemampuan apik nya
bermain gitar.
Tak hanya sampai disitu, untuk lebih
memanaskan suasana Koes Beat Band pun dihadirkan untuk turut serta unjuk kebolehan
membawakan lagu-lagu The Beatles. I Wanna
Hold Your Hand, The Ballad of John
& Joko sampai Twist and Shout
berhasil membuat penonton larut dalam suasana rock and roll malam itu. Semua
bersenang-senang dengan pertunjukan yang disuguhkan. Sampai pada penampil yang
ditunggu-tunggu pun satu persatu menaiki pentas. Mereka adalah kelompok
Angklung Massal pimpinan Daeng Udjo yang merupakan anak ke 8 dari Alm. Udjo
pendiri Saung Angklung Udjo. Sebelum unjuk kebolehan memainkan sederet lagu The
Beatles, Daeng Udjo lebih dulu menyapa penonton yang hadir.
Ia mengaku tidak menyangka banyak
penggemar The Beatles yang berasal dari kalangan anak muda. Ia juga
mengungkapkan harapannya pada penonton yang hadir. “Saya harap Angklung dapat
dinikmati oleh seluruh masyarakat Indonesia, karena di luar negeri saja banyak
orang yang suka dengan angklung”, ucapnya dengan bangga. Setelah itu ia pun
segera memandu 40 orang pemain angklung yang sudah siap diatas panggung. Yesterday dibawakan sebagai lagu pertama
dan berhasil membuat semua penonton yang hadir menyimak dengan khidmat dan
penuh kekaguman. Selanjutnya deretan lagu lainnya pun dibawakan dengan
harmonisasi yang tidak kalah memukau nya. Mereka adalah Michelle, In My Life
dan Eleanor Rigby.
Selesai dengan Angklung Massal,
kelompok Angklung Orchestra pun memenuhi panggung. Namun kali ini jumlah pemain
angklung hanya setengahnya dari kelompok angklung sebelumnya. Kelompok angklung
ini disebutkan telah sering sekali bermain keluar negeri sampai Amerika Serikat
untuk menghibur dengan alunan angklungnya. In
My Life, Oblada-Obladi dan Eleanor Rigby dibawakan dengan sempurna.
Seluruh penonton larut dalam kekagumannya dengan suguhan musik yang dihadirkan.
Selanjutnya yang tak kalah mengejutkan adalah dihadirkannya pemain angklung
cilik Ajay dan Ria. Memainkan jenis angklung yang disebut dengan angklung towel
mereka membawakan nomor-nomor andalan The Beatles seperti And I Love Her, Let It Be
dan Can’t Buy Me Love.
Bukan hanya para pengisi acara yang
bisa memainkan lagu The Beatles dengan instrumen angklung. Seluruh penonton
yang hadir pun di beri kesempatan untuk turut merasakannya. Angklung dibagikan
ke seluruh penonton dan Daeng Udjo memandu untuk memainkannya dari atas
panggung. Penonton tampak sumringah saat mampu memainkan lagu Hey Jude dibawah arahan Daeng Udjo.
Tentu saja itu akan menjadi sebuah pengalaman yang tak terlupakan bagi semua
yang hadir malam itu.
Kemudian tiba lah giliran band
terakhir berkesempatan untuk membawakan lagu The Beatles dengan style bermusik
khas mereka. Adalah Arumba, sebuah band yang memadukan angklung dan musik
modern dalam band nya. Tampil dengan musik dan vokalis wanita yang sangat
atraktif, mereka berhasil membawakan lagu-lagu seperti Don’t Let Me Down dan Come
Together. Belum puas dengan pertunjukan malam itu, seluruh penampil pun
memenuhi panggung untuk bernyanyi bersama. Lagu yang dipilih adalah Obladi-Oblada. Dengan dinyanyikannya
lagu tersebut maka berakhir pula lah seluruh pertunjukan hampir 3 jam di hari
pertama itu. Wajah sumringah dan bahagia terpancar dari wajah seluruh penonton
saat meninggalkan Pendopo Saung Angklung Udjo.
Pertunjukan musik seperti ini memang
merupakan sebuah alternatif baru bagi pecinta musik di Indonesia, khususnya
Bandung. Pihak penyelenggara pun merasa puas dengan antusiasme penonton,
terlebih lagi 500 lembar tiket berhasil terjual habis per hari nya. Semoga
selanjutnya semakin banyak yang menyelenggarakan acara musik unik dan
berkualitas yang dapat menambah wawasan bermusik seperti ini.
Review gigs Angklung Night Tribute to The Beatles telah dimuat di web Berisik Radio dan bisa dilihat di sini
No comments:
Post a Comment