Wednesday, July 6, 2011

Sederhana Namun Manis - Pagi Mentari Band


      Pagi Mentari Band. Ya band asal bandung yang bernama khas sapaan hangat di pagi hari itu cukup menarik perhatian saya sama hal nya dengan mentari pagi. Band yang terbentuk sejak 2007 itu kini berdiri dengan formasi Yayan (voc), Lalan (Voc), Uphei (bass), Adi (gitar), M. Rasyanda (gitar) dan Isma (drum). Dengan musik yang catchy dan khas indie pop bandung pertama kali saya saksikan ketika mereka tampil di acara kick fest 2011 di plaza barat senayan. Dalam event yang pertama kali diadakan di Jakarta itu, Pagi Mentari berkesempatan tampil sekitar pukul 2 siang. Sayang saat itu masih sedikit pengunjung yang hadir. Namun itu sepertinya tidak mempengaruhi performa mereka.
      Beberapa lagu andalan seperti 300miles, Hari Esok dan Hello Tomorrow berhasil membuat saya betah di tengah area yang sangat terik hari itu. Singkat kata musik mereka cocok di telinga saya. Karena menurut saya dalam musik tidak ada yang bagus atau jelek, yang ada hanya suka atau tidak suka, cocok atau tidak cocok. Toh setiap orang mempunyai selera yang berbeda bukan? Jadi buat apa meributkan mana musik yang bagus atau tidak. Dari beberapa lagu ciptaan mereka yang sangat menarik bagi saya yaitu 300miles dan Hari Esok.
      Sound yang nyaman ditelinga dan lirik yang tidak banyak membual namun dekat dengan realitas membuat saya jatuh hati pada kedua lagu itu sejak pertama kali mendengarnya. Meski telah banyak band indie pop sejenis, namun band yang mengaku sangat mengidolakan band ternama asal bandung yaitu Cherry Bombshell dan Pure Saturday ini memiliki karakter khas tersendiri terutama dari segi karakter vocal. Dengan mengusung dua vocalis yang terdiri dari laki-laki dan perempuan mereka berhasil membuat untaian nada dan rangkaian lirik terdengar apik dan mudah dinikmati. Sederhana namun manis. Itu yang tergambar di otak saya ketika menyimak band ini baik secara live maupun ketika hanya mendengarkan musiknya saja. Entah kenapa saya selalu merasa jatuh cinta pada pandangan pertama dengan band asal bandung.
      Karena itulah saya sangat berharap band pendengar setia The Cure dan Stone Roses ini dapat segera menyelesaikan mini album nya yang dari segi materi sudah hampir siap untuk diperdengarkan ke khalayak pecinta musik indie pop. Musik mereka jelas layak dinikmati ditengah keseragaman musisi yang banyak bermunculan di media televisi. Setidaknya band ini menambah deretan referensi bagi orang-orang yang memiliki selera musik yang sama dengan saya. Cherio