Trend musik itu selalu bergantian dari masa ke masa. Mungkin ini dampak alami dari sifat manusiawi yang disebut bosan. Tapi saya baru mengikuti perkembangan trend musik dewasa itu ahir 90an atau awal taun 2000an. Dimana ketika itu saya menginjak masa smp. Kalo pas sd sih yang saya tau musik ya itu-itu aja. Ga jauh dari Trio Kwek-Kwek, Enno Lerian dan Bondan Prakoso. Ya kebetulan Ibu saya lumayan ketat mengawasi musik apa yang boleh didengarkan oleh anak-anaknya. Makanya pas smp lah saya baru kenal yang namanya Dewa 19, Sheila on 7, Padi.
Saat itu Sheila on 7 yang paling saya idolakan dengan beberapa lagu hits nya seperti Dan, Anugerah Terindah yang Pernah Ku Miliki dan JAP. Dan jadi lah rilisan self titled: Sheila on 7 itu jadi kaset pertama yang saya beli. Di rentang masa antara smp sampai sma belantika musik Indonesia nampak begitu serupa. Band terus saja bermunculan dengan format dan konsep yang sama dengan yang sudah ada sebelumnya.
Nah sekitar taun 2007 saya terpaksa harus sering mendengarkan radio karena ada tugas kampus untuk bikin program radio. Sekedar informasi saya tidak terlalu suka mendengarkan radio yang kala itu menurut saya membosankan. Mungkin itu juga yang bikin referensi musik saya tidak bervariasi. Saat sedang menyimak radio secara rutin saya dengar ada band dengan vokalis perempuan yang lagu nya langsung nyangkut di telinga karena lirik dan musik nya yang easy listening. Tanpa disadari saya sering tiba-tiba nyanyi "Slow down baby take it easy just let it flow" Akhirnya saya mulai cari-cari siapa yang nyanyi lagu itu. Di warnet samping kampus lah akhirnya saya menemukan jawaban yang saya cari-cari. Band itu namanya SHE singkatan dari Sound and Harmony Ecletic. Band asal bandung yang ternyata ke tujuh personel nya perempuan semua. Wow ini lah yang saya cari-cari. Fresh dan beda dari band kebanyakan. Ditambah lagi ada pemain biola nya di band itu. Ini lah yang bikin mereka unik dimata saya yang lumayan udah mulai bosan denger band-band cowok dengan musik serupa. Meskipun saya ga akan pernah bosen denger Sheila on 7 sampai kapan pun.
Dan yang paling bikin kaget lagu yang sering saya dengerin itu udah album kedua yang diberi nama Tersenyum Kembali rilisan Sony Music Indonesia. Nah kan ternyata saya ketinggalan. Tapi entah kenapa saat itu saya tidak tertarik untuk mencari tau seperti apa album sebelumnya. Saya cermati video klip nya di youtube. Dan saya makin suka dengan band itu yang ternyata pemain biola nya belakangan saya tau anak dari salah satu personel Bimbo, band kesukaan Bapak saya. Balik lagi ke album mereka total kesuluruhan lagu yang ada di album itu emang cinta-cintaan cengeng sih tapi saya suka musiknya, tepatnya biola nya jadi saya tidak terlalu peduli dengan isi liriknya. Lagipula saat itu tidak ada band pop yang berkonsep seperti mereka.
Kemudian di ahir 2007 kita semua mulai mengenal acara musik di televisi yang memiliki slogan Barometer Musik Indonesia, ga perlu saya sebut lah yah namanya. Awalnya saya senang dan optimis mereka akan menampilkan band-band idola saya. Eh lama kelamaan mereka malah setiap hari menampilkan band-band melayu yang bikin saya makin males nonton tv. Band-band rilisan Nagaswara seperti Radja dan Wali hampir setiap hari tampil disana. Belum lagi Kangen Band dan ST 12 yang vokalis nya khas dengan poni lempar nya. Tapi di tengah gempuran band-band melayu miskin kreatifitas itu, SHE tetap bertahan dengan konsep dan gayanya. Terbukti mereka kembali mengeluarkan album yang bertajuk Tak Sekedar Kembali pada tahun 2009. Single andalan mereka judulnya Jomblowati. Oke judulnya memang terdengar agak dangdut dan katro banget tapi lagi-lagi saya terlanjur suka dan jatuh cinta dengan permainan biola dan suara merdu sang vokalis. Lagu-lagu mereka terus seliweran di acara musik pagi itu bahkan jadi soundtrack reality show ajang cari jodoh segala.
Kemudian ketika 2tahun belakangan ini kita semua di gempur dengan kehadiran boyband dan girlband yang jujur saya sendiri ga bisa bedain mana boy mana girl abis semua nya lipstikan dan bedakan gitu. Perempuan-perempuan remaja cantik makin semarak tampil di televisi. Katanya sih mereka mau nyanyi tapi pada kenyataannya yang saya liat mereka cuma asik joget-joget. Kalo cuma modal tampang cakep dan bisa joget mah mending jadi cheerleaders aja deh yah. Tapi sekali lagi SHE tetap eksis dan di akui keberadaannya. Mereka juga ga kalah sering kok tampil di acara musik pagi itu dan beda dengan kebanyakan pengisi acara lain nya mereka terbilang hampir selalu tampil secara live bukan lipsync.
Jadi bagi saya SHE salah satu band dengan konsep jelas yang patut di acungi jempol karena bertahan dan berhasil melewati beberapa era trend musik Indonesia. Semakin terbukti kalo kualitas itu memang salah satu jaminan pasti sebuah band dapat bertahan. Apalagi mereka juga bukan band instan atau karbitan yang bermodal tampang dan keberuntungan. Ini bisa kita lihat dari sejarah mereka yang sudah terbentuk sejak tahun 2000 tapi baru rilis album pertama tahun 2005 bahkan Arina Epiphania yang selama ini kita kenal sebagai vokalis Mocca pernah bergabung dengan band ini pada awal band ini terbentuk. Setidaknya ada juga band perempuan yang benar-benar bisa nyanyi dan main musik, bukan cuma sekedar jual body dan tampang. Meski sempat beberapa kali mengalami pergantian personel toh mereka tetap ada hingga kini menginjak usia mereka yang ke 12.
Published with Blogger-droid v2.0.4