Monday, January 24, 2011

Sastra Dalam 140 Karakter

          Seiring makin seringnya saya membuka situs micro blogging twitter, maka semakin banyak juga account yang saya follow. Namun dari sekian banyak itu ada yang berbeda dengan @fiksimini. Karena sering melihat seorang teman yang rajin menulis fiksi dan di tujukan untuk @fiksimini saya pun akhirnya membuka profile fiksimini dan menengok isi timeline nya. Dan saya jatuh cinta pada tengokan pertama. Halahhh. 

           Saya pelajari terus isi timeline nya dan lama kelamaan tertarik untuk ikut menulis. Ya menulis fiksi dalam 140 karakter tentu saja menjadi tantangan tersendiri buat saya terlebih dengan tema berbeda setiap harinya. Meski awalnya sempat minder namun berkat support (lebih ke paksaan sih sebenernya) seorang teman yang sudah lebih dulu menulis disana, saya pun akhirnya memberanikan diri untuk ikutan. 

           Dan kamu tahu? Itu sangat menyenangkan. Seperti menemukan sebuah wadah untuk menyalurkan hobi rasanya. Tulisan-tulisan yang di Retwit (RT) semakin membuat saya bersemangat untuk menulis. Sampai akhirnya sebuah tulisan saya kebagian di apresiasi oleh moderator dan di RT. Huoooo benar-benar sebuah penghargaan tak terduga dan rasanya seperti baru saja memenangkan kompetisi (lebay). Berikut fiksimini saya yang akhirnya “lolos” seleksi.

Telinga protes karena ia tak mampu lagi melihat dunia setelah aku memutuskan untuk berjilbab.

          Simple memang. Saya sendiri sebenarnya ga tau apa kriteria agar tulisan kita bisa di RT oleh sang moderator dan di baca puluhan ribu follower nya.Meskipun saya baru di RT sekali (haha kasian yah?) saya tetap akan nulis kok. Karena saya menulis bukan sekedar supaya di RT tapi memang hobi.

          Buat saya fiksimini itu sungguh merupakan sebuah wadah bersastra yang sangat menyenangkan. Salam hormat saya teruntuk moderator yang menemukan ide langka ini. Nah buat kamu yang juga hobi menulis, silahkan di follow. Lumayan itung-itung belajar nulis gratis.

No comments:

Post a Comment